GET /bidvertiser.dbm?pid=402229&bid=996612&RD=88&DIF=1&bd_ref_v=http%3A//valiant-techno.blogspot.com/&tref=1&win_name=null&docref=&jsrand=13065&js1loc=http%3A//valiant-techno.blogspot.com/ HTTP/1.1 Host: bdv.bidvertiser.com User-Agent: Mozilla/5.0 (Windows; U; Windows NT 5.1; en-US; rv:1.9.1.7) Gecko/20091221 Firefox/3.5.7 Accept: text/html,application/xhtml+xml,application/xml;q=0.9,*/*;q=0.8

Jumat, 11 Maret 2011

Contoh Pidato 151 : Mengatasi Malas

Contoh Pidato 151
Judul : Mengatasi Malas
Pelaku Pidato : Guru


Assalamu'alaikum wr.wb.

Yang kami hormati bapak kepala sekolah.
Yang Kami hormati bapak dan ibu guru
Juga Anak-anak ku sekalian yang Bapak cintai.

Pertama-tama kami sangat bersyukur kepada Tuhan Yang maka esa atas curahan rahmat-Nya yang diberikan kepada kita, sehingga pada kesempatan yang baik ini kita dapat berkumpul, dalam rangka upacara bendera ini.

Anak-anakku sekalian seluruh siswa SMAN 22 Bekasi yang bapak cintai....

Rasanya banyak diantara kita yang punya “penyakit” suka menunda-nunda pekerjaan. Penyakit ini, yang sebetulnya adalah kebiasaan, seringkali disebabkan karena kita malas mengerjakan sesuatu. Malas bangun dari tempat tidur, malas pergi olahraga, malas menyelesaikan tugas sekola, dll.

Simak hasil penelitian ini! Kebiasaan malas merupakan penyakit mental yang timbul karena kita takut menghadapi konsekuensi masa depan.

Yang dimaksud dengan masa depan ini bukan hanya satu atau dua tahun kedepan tetapi satu atau dua menit dari sekarang.

Contohnya saja ketika kita malas dari bangun, Anda akan berkata dalam hati: “Satu menit lagi saya akan bangun”, tetapi kenyataannya barangkali Anda akan berlama-lama di tempat tidur sampai akhirnya memang waktunya tiba untuk siap-siap pergi ke kantor.

Kebiasaan malas timbul karena kita cenderung mengaitkan masa depan dengan persepsi negatif. Anda menunda-nunda pekerjaan karena cenderung membayangkan setumpuk tugas yang harus dilakukan di kantor. Belum lagi berhubungan dengan orang-orang yang kita tidak sukai, misalnya.

Anak-anakku yang Bapak banggakan...
Sayangnya, menunda-nunda pekerjaan pada akhirnya akan mengundang stress karena mau tidak mau satu saat kita harus mengerjakannya. Di waktu yang sama kita juga mungkin punya banyak pekerjaan lain.

Dalam beberapa hal, kita pun mungkin akan kehilangan momen untuk berkembang ketika kita mengatakan “tidak” terhadap sebuah kesempatan –kita malas bertindak karena bayangan negatif tentang hal-hal yang memberatkan didepan.

Ada beberapa tips untuk mengatasi rasa malas. Tips ini bisa kita praktekkan di tempat dimana saja.

Ganti “Kapan Selesainya” dengan “Saya Mulai Sekarang”

Apabila Anda dihadapkan pada satu tugas besar atau proyek, Anda sebaiknya JANGAN berpikir mengenai rumitnya tugas tersebut dan membayangkan kapan bisa diselesaikan. Sebaliknya, fokuslah pada pikiran positif dengan membagi tugas besar tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menyelesaikannya satu demi satu.

Katakan setiap kali Anda bekerja: “Saya mulai sekarang”.
Cara pandang ini akan menghindarkan kita dari perasaan terbebani, stress, dan kesulitan. kita membuat sederhana tugas didepan kita dengan bertindak positif. Fokus kita hanya pada satu hal pada satu waktu, bukan banyak hal pada saat yang sama.

Ganti “Saya Harus” dengan “Saya Ingin”

Berpikir bahwa kita harus mengerjakan sesuatu secara otomatis akan mengundang perasaan terbebani dan kita menjadi malas mengerjakannya. kita akan mencari seribu alasan untuk menghindari tugas tersebut.

Satu tip yang bisa kita gunakan adalah mengganti “saya harus mengerjakannya” dengan “saya ingin mengerjakannya”. Cara pikir seperti ini akan menghilangkan mental blok dengan menerima bahwa kita tidak harus melakukan pekerjaan yang kita tidak mau.

Anda mau mengerjakan tugas karena memang Anda ingin mengerjakannya, bukan karena paksaan pihak lain. Anda selalu punya pilihan dalam kehidupan ini. Tentunya pilihan Anda sebaiknya dibuat dengan sadar dan tidak merugikan orang lain. Intinya adalah tidak ada seorang pun di dunia ini yang memaksa Anda melakukan apa saja yang Anda tidak mau lakukan.

Kita Bukan Manusia Sempurna
Berpikir bahwa kita harus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin akan membawa kita dalam kondisi mental tertekan. Akibatnya kita mungkin akan malas memulainya. kita harus bisa menerima bahwa kita pun bisa berbuat salah dan tidak semua harus sempurna.

Dalam konteks pekerjaan, kita punya kesempatan untuk melakukan perbaikan berulang kali. Mulai pekerjaan dari hal yang kecil dan sederhana, kemudian tingkatkan seiring dengan waktu. Berpikir bahwa pekerjaan harus diselesaikan secara sempurna akan membuat kita memandang pekerjaan tersebut dari hal yang besar dan rumit.

Bapak harap apa yan disampaikan ini berguna bagi kalian semua. Kemalasan merupakan sesuatu yang normal dalam hidup kita. Karena dia normal maka dia pun bisa diatasi. Tiga tadi bisa menjadi awal untuk berpikir dan bertindak berbeda dari biasanya sehingga kita tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang hanya karena malas mengerjakannya.

Demikian yang bisa bapak sampaikan semoga bermanfaat. Dan semoga suatu saat nanti kalian menjadi orang yang berhasil. Dan untuk bisa berhasil mari mulai setiap hari dengan semangat dan jangan malas.

Wassalamu alaikum wr. wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar